Selasa, 28 Desember 2010

LEMAK DALAM DARAH PART 2

KELAINAN LIPID
Dilakukan pemeriksaan darah untuk mengukur kadar kolesterol total. Untuk mengukur kadar kolesterol LDL, HDL dan trigliserida, sebaiknya penderita berpuasa dulu minimal selama 12 jam.
Berapa kadar laboratorium yang baik?
Kolesterol total:
<200 : optimal
200-239 : diinginkan
>240 : tinggi
LDL
<100 : optimal
100-129 : mendekati optimal
>130 : tinggi
HDL
>40/>50 ptimal (pria/wanita)
Trigliserida
<150 ptimal
150-200 : medekati optimal
>200 : tinggi....
Hiperlipidemia
Yang dimaksud dengan Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai oleh peningkatan kadar lipid/lemak darah.
Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia dibagi menjadi 2, yaitu:
o Hiperlipidemia Primer
Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).
o Hiperlipidemia Sekunder
Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit tertentu, misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel (berulang).
Ada juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak, seperti : Beta-blocker, diuretik, kontrasepsi oral (Estrogen, Gestagen).
KLASIFIKASI KLINIS HIPERLIPIDEMIA
(dalam hubungannya dengan Penyakit Jantung Koroner)
• Hiperkolesterolemia yaitu : kadar kolesterol meningkat dalam darah .
• Hipertrigliseridemia yaitu : kadar trigliserida meningkat dalam darah.
• Hiperlipidemia campuran yaitu : kadar kolesterol dan trigliserida meningkat dalam darah.
Penyebab hiperlipidemia
o Penyebab primer, yaitu faktor keturunan (genetik)
o Penyebab sekunder, seperti:
1. Usia
Kadar lipoprotein, terutama kolesterol ldl, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia.
2. Jenis kelamin
Dalam keadaan normal, pria memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai meningkat.
3. Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
4. Obesitas / kegemukan
5. Menu makanan yang mengandung asam lemak jenuh seperti mentega, margarin, whole milk, es krim, keju, daging berlemak.
6. Kurang melakukan olah raga
7. Penggunaan alkohol
8. Merokok
9. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
10. Gagal ginjal
11. Kelenjar tiroid yang kurang aktif.
12. Obat-obatan tertentu yang dapat mengganggu metabolisme lemak seperti estrogen, pil kb, kortikosteroid, diuretik tiazid (pada keadaan tertentu)
Jika kolesterol tinggi hal ini akan membuat diameter pembuluh darah menjadi sempit, (analogikan dengan selang air yang dinding dalamnya tertutup oleh lumut, maka aliran air tidak akan lancar). Pada keadaan yang berat dimana terjadi sumbatan total dari pembuluh darah maka akan terjadi kerusakan organ, misalkan bila pembuluh koroner yang tertutup, maka terjadi serangan jantung, atau bila pembuluh darah otak yang tertutup akan terjadi stroke.
HDL akan membawa kolesterol bebas dari pembuluh darah ke hati sehingga diameter pembuluh akan melebar, sedangkan bila kadar VLDL dan LDL tinggi maka akan terjadi hal sebaliknya yang akan memperberat penyempitan pembuluh darah.
Bagaimana dengan trigliserida?
Tidak seperti kolesterol yang disimpan dalam jaringan hati atau dinding pembuluh darah, TG akan disimpan dalam sel lemak dibawah kulit (yang menjadikan six pack abs sangat sulit diperoleh). Apa artinya bila kadar TG tinggi?apakah berbahaya?. Kadar TG yang tinggi akan merubah metabolisme VLDL menjadi suatu bentuk large VLDL. Bentuk L-VLDL ini akan menjadi LDL yang sangat mudah teroksidasi dan merusak HDL yang pada akhirnya akan memperberat kandungan kolesterol pembuluh darah.
Sebagian besar kasus peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol total bersifat sementara dan tidak berat, dan terutama merupakan akibat dari makan lemak. Pembuangan lemak dari darah pada setiap orang memiliki kecepatan yang berbeda. Seseorang bisa makan sejumlah besar lemak hewani dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total lebih dari 200 mg/dl, sedangkan yang lainnya menjalani diet rendah lemak yang ketat dan tidak pernah memiliki kadar kolesterol total dibawah 260 mg/dl. Perbedaan ini tampaknya bersifat genetik dan secara luas berhubungan dengan perbedaan kecepatan masuk dan keluarnya lipoprotein dari aliran darah.
Gejala
Biasanya kadar lemak yang tinggi tidak menimbulkan gejala. Kadang-kadang, jika kadarnya sangat tinggi, endapan lemak akan membentuk suatu penumpukan lemak yang disebut xantoma di dalam tendo (urat daging) dan di dalam kulit.
Kadar trigliserida yang sangat tinggi (sampai 800 mg/dl atau lebih) bisa menyebabkan pembesaran hati dan limpa dan gejala-gejala dari pankreatitis (misalnya nyeri perut yang hebat).

Resiko
Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis, penyakit jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Yang paling sering adalah resiko terkena penyakit jantung.
Tidak semua kolesterol meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung. Kolesterol yang dibawa oleh LDL (disebut juga kolesterol jahat) menyebabkan meningkatnya resiko; kolesterol yang dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko dan menguntungkan. Lalu, apakah kadar trigliserida yang tinggi meningkatkan resiko terjadinya penyakit jantung atau stroke, masih belum jelas. Kadar trigliserida darah diatas 250 mg/dl dianggap abnormal, tetapi kadar yang tinggi ini tidak selalu meningkatkan resiko terjadinya aterosklerosis maupun penyakit jantung koroner. Kadar trigliserid yang sangat tinggi (sampai lebih dari 800 mg/dl) bisa menyebabkan pankreatitis (gangguan pada organ pankreas).
Patofisiologi Terjadinya Penyakit Jantung Koroner
Tubuh sendiri memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan melalui hati. Bila terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol, maka kadar kolesterol dalam darah bisa berlebih (disebut hiperkolesterolemia). Kelebihan kadar kolesterol dalam darah akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma (sumber utama plak berasal dari LDL-Kolesterol. Sedangkan HDL membawa kembali kelebihan kolesterol ke dalam hati, sehingga mengurangi penumpukan kolesterol di dalam dinding pembuluh darah). Ateroma berisi bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.
Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu penebalan pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah arteri. Kejadian ini disebut sebagai aterosklerosis (terdapatnya aterom pada dinding arteri, berisi kolesterol dan zat lemak lainnya). Hal ini menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada dinding arteri & hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila ateroma yang terbentuk semakin tebal, dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat menyumbat aliran darah dalam arteri tersebut.

Gambar 2a. Potongan melintang Arteri

Gambar 2b. Potongan melintang Arteri yang diperbesar

Gambar 3. Otot jantung yang mati akibatpenyumbatan arteri koronaria (Infark Miokard)
Hal ini yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah serta suplai zat-zat penting seperti oksigen ke daerah atau organ tertentu seperti jantung. Bila mengenai arteri koronaria yang berfungsi mensuplai darah ke otot jantung (istilah medisnya miokardium), maka suplai darah jadi berkurang dan menyebabkan kematian di daerah tersebut (disebut sebagai infark miokard).
Konsekuensinya adalah terjadinya serangan jantung dan menyebabkan timbulnya gejala berupa nyeri dada yang hebat (dikenal sebagai angina pectoris). Keadaan ini yang disebut sebagai Penyakit Jantung Koroner (PJK).

Gambar 4. Daerah yang sering mengalami nyeri dada (Angina Pectoris)
Sumber: Nutrition: Science and Applications, 2nd edition, edited by L. A. Smaolin & M. B. Grosvenor. Saunders College Publishing, 1997.)
Nah sampai disini dulu ya …untuk pencegahannya kita sambung di artikel berikutnya...oke...
Selengkapnya...

Jumat, 13 Agustus 2010

LEMAK DALAM DARAH PART 1……….

Apa sih lemak itu..?
Lemak, bisa juga disebut lipid. …….
Yaitu suatu zat yang kaya akan energi, berfungsi sebagai sumber energi yang utama untuk proses metabolisme tubuh. Lemak yang beredar di dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan yang kita makan dan hasil produksi organ hati, yang bisa disimpan di dalam sel-sel lemak sebagai cadangan energi…. Sebetulnya fungsi lemak tidak saja hanya sebagai sumber energi….banyak sekali fungsi lemak yang sangat berguna untuk kita…apa saja? Mari kita lihat……
1. Sebagai sumber energi
2. Pelindung organ tubuh
3. Pembentukan sel
4. Sumber asam lemak esensial
5. Alat angkut vitamin larut lemak
6. Menghemat protein
7. Memberi rasa kenyang dan kelezatan
8. Sebagai pelumas
9. Memelihara suhu tubuh.

Nah..menurut ilmu gizi lemak secara sederhana digolongkan menjadi 3 yaitu
A. Lipid sederhana :
o lemak netral (monogliserida, digliserida, trigliserida),
o ester asam lemak dengan alkohol berberat molekul tinggi
B. Lipid majemuk
o fosfolipid
o lipoprotein
C. Lipid turunan
o asam lemak
o sterol (kolesterol, ergosterol,dsb)
Tetapi secara klinis, lemak yang penting adalah
1. Kolesterol
2. Trigliserida (lemak netral)
3. Fosfolipid
4. Asam Lemak
KOLESTEROL
Kolesterol adalah jenis lemak yang paling dikenal oleh masyarakat. Kolesterol merupakan komponen utama pada struktur selaput sel dan merupakan komponen utama sel otak dan saraf. Kolesterol merupakan bahan perantara untuk pembentukan sejumlah komponen penting seperti vitamin D (untuk membentuk & mempertahankan tulang yang sehat), hormon seks (contohnya Estrogen & Testosteron) dan asam empedu (untuk fungsi pencernaan ).
Kolesterol tubuh berasal dari hasil pembentukan di dalam tubuh (sekitar 500 mg/hari) dan dari makanan yang dimakan. Pembentukan kolesterol di dalam tubuh terutama terjadi di hati (50% total sintesis) dan sisanya di usus, kulit, dan semua jaringan yang mempunyai sel-sel berinti. Jenis-jenis makanan yang banyak mengandung kolesterol antara lain daging (sapi maupun unggas), ikan dan produk susu. Makanan yang berasal dari daging hewan biasanya banyak mengandung kolesterol, tetapi makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan tidak mengandung kolesterol.
TRIGLISERIDA (TG)
Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatan dengan gliserol maka dinamakan monogliserida. Fungsi utama Trigliserida adalah sebagai zat energi. Lemak disimpan di dalam tubuh dalam bentuk trigliserida. Apabila sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan memecah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepasnya ke dalam pembuluh darah. Oleh sel-sel yang membutuhkan komponen-komponen tersebut kemudian dibakar dan menghasilkan energi, karbondioksida (CO2), dan air (H2O).
LIPID PLASMA
Pada umumnya lemak tidak larut dalam air, yang berarti juga tidak larut dalam plasma darah. Agar lemak dapat diangkut ke dalam peredaran darah, maka lemak tersebut harus dibuat larut dengan cara mengikatkannya pada protein yang larut dalam air. Ikatan antara lemak (kolesterol, trigliserida, dan fosfolipid) dengan protein ini disebut Lipoprotein (dari kata Lipo=lemak, dan protein).
Lipoprotein (LP) bertugas mengangkut lemak dari tempat pembentukannya menuju tempat penggunaannya.
Ada beberapa jenis lipoprotein, antara lain:
o Kilomikron
o VLDL (Very Low Density Lipoprotein) adalah LP yang dibentuk di hati yang kemudian akan diubah di pembuluh darah menjadi LDL (low density LP). Bentuk LP ini memiliki komponen kolesterol paling banyak dan akan membawa kolesterol tersebut ke jaringan seperti dinding pembuluh darah.
o IDL (Intermediate Density Lipoprotein)
o LDL (Low Density Lipoprotein) adalah kolesterol buruk. Tingkat LDL dihitung memakai rumusan yang mencakup tingkat trigliserida. Contoh darah yang diambil setelah puasa dipakai untuk mengukur tingkat trigliserida atau untuk menghitung kolesterol LDL. Tingkat LDL di bawah 100mg/dL dianggap baik, sedangkan bila di atas 160mg/dL menunjukkan risiko tinggi terhadap penyakit jantung. Analisis terhadap hasil uji coba klinis yang baru dilakukan menemukan bahwa, untuk pasien berisiko tinggi penyakit jantung, LDL sebaiknya diturunkan di bawah 70mg/dL.
o HDL (High Density Lipoprotein) yaitu bentuk LP yang memiliki komponen kolesterol paling sedikit. Dibentuk di usus dan hati, HDL ini akan menyerap kolesterol bebas dari pembuluh darah, atau bagian tubuh lain seperti sel makrofag, kemudian membawanya ke hati, hal inilah yang membuat HDL dijuluki kolesterol baik (walau istilah ini tidak tepat setelah kita mengerti apa itu LP).
Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara:
o Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke dalam darah
o Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah
Sumber: Nutrition: Science and Applications, 2nd edition, edited by L. A. Smaolin & M. B. Grosvenor. Saunders College Publishing, 1997.)
Lalu bagaimana jika kadar lemak tinggi?
Kita lanjutkan di artikel berikutnya ya........
Selengkapnya...

Rabu, 05 Mei 2010

DARAH...

Apakah darah itu ?

Setiap makhluk hidup (kecuali tumbuhan) mempunyai darah di dalam tubuhnya. Darah merupakan bagian penting dari sistem Transport. Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar :

1. Plasma Darah, merupakan bagian yang cair
2. Bagian korpuskuli, yaitu benda-benda darah yang terdiri dari
1. sel darah putih atau Leukosit
2. sel darah merah atau Eritrosit
3. sel pembeku darah atau Trombosit

Volume Darah.lalu berapa volume darah di dalam tubuh kita dan apa fungsi darah ...mari kita lihat bersama-samaVolume total dari darah di dalam tubuh kira-kira 70 - 100 ml /kg berat badan, sedangkan plasma darah kira-kira 40 - 50 ml/kg berat badan. berat Jenis darah berkisar antara 1045 - 1065, dengan kekentalan (viscositas ) antara 3 - 4 dibandingkan dengan air (relatif viscositas) apabila hematoriti dalam keadaan normal. sedangkan pH atau derajad keasaman darah berkisar antara 7,35 - 7,45.

Fungsi Darah

Secara umum fungsi darah adalah :

1. Fungsi yang mengangkut pernafasan

Darah membawa oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan membawa karbondioksida dari jaringan-jaringan ke paru-paru untuk dikeluarkan.

2. Fungsi yang mengangkut ekskresi

Darah mengangkut ampas-ampas metabolisme ke alat-alat ekskresi dimana zat-zat tersebut dikeluarkan

3. Fungsi yang mengangkut nutrisi

Darah mengangkut zat-zat makanan yang diabsorbsi dari usus halus atau dibuat dalam tubuh ke sel-sel yang menggunakannya atau menyimpannya.

4. Fungsi yang menyangkut kekebalan

Darah mentransport lecosit dan substansi protektif lainnya

5. Fungsi yang menyangkut korelasi hormonal

Darah mengangkut ekskresi hormonal dari satu organ ke organ lain.

6. Fungsi yang berhubungan dengan keseimbangan di dalam tubuh

Darah mengatur keseimbangan air dalam tubuh yaitu dari satu organ ke organ lainnya dan ke alat-alat pembuangan misalnya ginjal, dan paru-paru.

7. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan suhu

Darah memainkan peranan sebagai oengatur suhu melalui beberapa cara :

Ø Darah mengandung sejumlah panas

Ø Darah mengalir dengan cepat dan mendistribusikan panas tersebut dengan konsekuensi meratanya panas pada seluruh tubuh

Ø Mengatur panas ke permukaan tubuh, dimana panas itu di eliminir dengan penguapan atau radiasi.

Ø Mensuplai air guna penguapan pada kulit dan paru-paru

8. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan tekanan osmotic

9. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan keseimbangan asam

10. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan keseimbangan ion-ion.

Yaitu keseimbangan antara kation-kation dan anion-anion, antara elektrolit-elektrolit dan protein-protein.

11. Fungsi yang berhubungan dengan pengaturan tekanan darah
Selengkapnya...

LEBIH DALAM TENTANG DARAH

Lalu apa isi darah...?
Kalau kita telah membaca pengertian darah, maka kalian telah mengetahui bahwa darah dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu plasma darah dan korpuskuli (sel-sel darah)…sekarang mari kita lihat masing-masing isinya…
Plasma darah….
Merupakan kesatuan cairan ekstraseluler dengan volume kira-kira 5 % dari berat badan. Jadi misalnya berat badan kita 70 kg maka cairan plasma yang ada di dalam tubuh kita kira-kira 5 % x 70.000 cc = 3.500 cc = 3.5 liter..wow banyak bukan?
Plasma darah terdiri dari bahan cair berupa air yang merupakan bagian terbesar sebanyak 91 % sedangkan 9 % sisanya merupakan bahan padat organic maupun inorganic seperti larutan protein, glukosa, factor koagulasi, ion mineral, hormone dan karbondioksida. Dinding kapiler permiabel bagi air dan elektrolit sehingga plasma darah selalu ada dalam pertukaran zat dengan cairan interstisial. Dalam waktu 1 menit sekitar 70% cairan plasma bertukaran dengan cairan interstisial.
Perbedaan dengan cairan interstitiel adalah komponen protein yang ada di dalamnya. Cairan plasma mengandung kadar protein 7 % sedangkan cairan interstitiel 2 %. Kadar protein ini merupakan perbedaan yang menyolok sedangkan kadar bahan-bahan yang lain tidak begitu besar yaitu antara lain glucose, elektrolit-elektrolit.
Peranan plasma protein
1. Mempertahankan tekanan koloid osmotic
Plasma protein mengandung albumin yang berfungsi sebagai fraksi protein. Albumin sebagai fraksi protein ini mempunyai sifat menarik air, sehingga apabila kadar albumin menurun maka tekanan koloid akan ikut turun , daya tarik air akan menurun sehingga air lebih mudah keluar ke cairan interstitiel.apabila hal ini terjadi dalam jumlah besar maka orang tersebut akan mengalami oedema.
2. sebagai buffer di dalam darah
plasmaprotein sebagai buffer mempunyai potensi 1/6 dari seluruh kapasitas di dalam darah.
3. fraksi plasma globulin mempunyai peranan sebagai antibody
4. bersama-sama dengan factor-faktor pembekuan darah berperan dalam proses pembekuan darah
fraksi-fraksi pembentuk Plasma protein
 albumin
 globulin
 fibrinogen

Bagaimana cara kita melihat bagian darah yang disebut plama ini ? Darah penuh (whole blood), jika kita biarkan dalam tabung reaksi dengan posisi tegak lurus selama beberapa waktu, maka akan terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas berwarna kekuningan jernih, sedangkan bagian bawah berwarna merah tua. Lapisan atas itulah yang disebut dengan Plasma Darah.
Selengkapnya...

KORPUSKULI

Merupakan elemen seluler yang terdapat di dalam darah yaitu
1. Eritrosit atau sel-sel darah merah
2. Leukosit atau sel-sel darah putihterdiri atas

a. Granulosit :
 Neutrophil : Neotrophil inti batang dan neutrophil inti segment
 Eosinophil
 Basophil
b. Lymphosit
c. Monosit

3. Trombosit

Ketiga elemen seluler tersebut mempunyai fungsi berbeda-beda, demikian juga dengan jangka waktu hidupnya, eritrosit kurang lebih 120 hari dan trombosit 3 – 5 hari. Sel-sel yang telah tua atau mati akan digantikan dengan sel-sel yang baru.
Nilai normal ketiganya elemen tersebut dalam keadaan fisiologis kurang lebih konstan, tetapi nilai normal dari ketiga elemen tersebut maupun zat-zat lain yang terdapat dalam cairan-cairan tubuh lainnya terhadap darah dipengaruhi oleh sejumlah faktor diantaranya :
a. Faktor umur
Neonatus mempunyai kadar hb dan jumlah eritrosit yang lebih tinggi daripada anak yang berumur 1 tahun.
b. Faktor iklim
c. Faktor makanan
Orang yang sering makan makanan yang mengandung banyak lemak kemungkinan kadar kolesterolnya lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak demikian makananya.
d. Faktor jenis kelamin
Pria dewasa mempunyai kadar Hb yang lebih tinggi dibandingkan wanita dewasa.
e. Faktor bangsa
f. Faktor genetis
Selengkapnya...

PEDOMAN UMUM PENGAMBILAN DARAH

Kemampuan mengambil darah adalah keahlian yang wajib dimiliki oleh setiap tenaga kesehatan, baik itu perawat, analis kesehatan maupun dokter. Oleh karena itu pengetahuan tentang hal ini menjadi sangat penting tidak saja oleh petugas kesehatan, tetapi juga pasien pun perlu mengetahui tentang cara pengambilan darah yang benar. 1. Yang pertama kali diperhatikan tentu saja kesiapan alat.
Sebuah laboratorium idealnya selalu menyiapkan kapas kering dan kapas beralkohol. Alkohol yang biasa digunakan adalah alkohol 70 %. Lancet dalam Autoclik untuk mengambil darah kapiler harus steril, Jarum/spuit harus steril dan sekali pakai. Petugas yang baik biasanya akan membuka plastik pengaman jarum di depan pasien, hal ini dilakukan untuk menunjukkan penggunaan jarum yang steril dan sekali pakai. Ukuran jarum juga disesuaikan dengan volume darah yang akan diambil.
Untuk pemeriksaan darah rutin yaitu pemeriksaan hemoglobin, Jumlah Eritrosit, jumlah leukosit, jumlah Trombosit, Hematocrit, Laju Endap Darah kira-kira membutuhkan darah 2 – 3 cc, sehingga jarum yang digunakan yang ukuran 3 cc saja . demikian juga apabila pemeriksaan yang dilakukan lebih banyak maka yang digunakan jarum yang lebih besar (biasanya 5 cc).
Torniquet atau pembebat lengan yang dilengkapi dengan pengunci otomatis untuk membantu vena lebih kokoh dan tidak mudah bergerak ketika mengambil darah vena, dan plester untuk menutup luka.
Tidak boleh ketinggalan adalah tempat sampah. Tempat sampah disediakan di tempat yang mudah dijangkau untuk membuang alat-alat yang telah digunakan dalam pengambilan darah.
2. Lokasi pengambilan darah
Pengambilan darah menurut lokasi dibagi menjadi 2 ;
Pengambilan darah kapiler
Pada bayi dan anak biasanya dilakukan pada ujung ibu jari kaki, cuping telinga atau tumit. Pada orang dewasa biasanya pada ujung jari tangan yaitu jari manis, jari tengah atau telunjuk. Pemeriksaan yang menggunakan darah kapiler adalah pemeriksaan golongan darah, bleeding time, clooting time, ataupun pemeriksaan yang memerlukan darah sedikit.
Alat yang digunakan adalah lancet yaitu jarum kecil yang steril dan tajam. Sebelum diambil darah, bagian yang akan diambil darah dibersihkan dengan kapas steril kemudian lancet bisa digunakan langsung atau dimasukkan kedalam alat sehingga pasien tidak bisa melihat bentuk jarum secara langsung.
Pengambilan darah vena
Pada umumnya semua vena yang cukup besar dan letaknya superficial dapat digunakan untuk pengambilan darah. Tetapi pada prakteknya yang sering digunakan adalah vena difossa cubiti . Pada anak-anak kecil atau pada bayi bila perlu darah dapat diambil dari vena jugularis externa , vena femoralis bahkan dari Sinus sagitalis superior.
Sebelum mengambil darah bagian yang akan diambil dibersihkan dengan kapas beralkohol/kapas steril terlebih dahulu, kemudian pembebat/torniquet dipasang setelah itu darah diambil dengan spuit yang sesuai, perlu diperhatikan tidak boleh ada udara yang masuk ke dalam tubuh, jadi tidak boleh ada gerakan tarik-ulur dalam spuit jarum.
3. Penyelesaian
Setelah pengambilan darah selesai, kunci torniquet dibuka dengan cara ditekan, disiapkan kapas kering, setelah itu jarum dikeluarkan secara perlahan dan rapi, segera tutup luka dengan kapas kering, setelah itu tutup luka dengan plester. Lalu darah disimpan dalam tabung khusus untuk pemeriksaan.
Selengkapnya...

TIPS BUAT YANG TAKUT JARUM

TAKUT JARUM...mungkin itu yang pertama kali ada dibenak pasien ketika harus diambil darahnya. Oleh sebab itu bagi kebanyakan masyarakat Indonesia, jarang sekali chek-up kesehatan kecuali kalau sudah sakit atau mendapat rujukan dari dokter.

Takut itu wajar. Tetapi masalahnya takut nggak takut tetap harus diambil darahnya bukan..? Nah oleh karena itu yang harus kita lakukan adalah mengurangi rasa takut tersebut....... 1. Datang lebih awal ke laboratorium
Ini penting untuk mempelajari situasi dan kondisi. Apalagi kalau ada pasien lain, bisa membantu memunculkan perasaan senasib, sehingga rasa takut berkurang. Tetapi kalau pasien yang ada anak-anak, hati-hati biasanya anak-anak tangisnya lebih kuenceng.... tambah deg-degan deh...

2. Percaya pada petugas.
Percayalah petugas kesehatan tersebut setiap hari mengambil darah kan ? jadi pasti mereka sudah ahli dibidangnya. Petugas yang baik biasanya akan bersikap ramah dan simpatik untuk menenangkan pasien, kalau pasien tenang, memudahkan petugas untuk menyelesaikan tugasnya bukan?

3. Bersikap Rileks dan tenang..
Jangan panik...percayalah rasanya hanya seperti dicubit...ini hanya berlangsung tidak lebih dari 5 menit...setelah itu selesai dan hampir tidak berbekas..mudah bukan? Pada prinsipnya lebih sakit ketika cairan disuntikkan ke dalam tubuh kita daripada cairan diambil dari badan kita.

4. Jangan lihat jarumnya.
Kalau rasa takut benar-benar kuat, jangan melihat ke arah jarumnya atau lebih kerennya....merem aja...tutup telinga dengan musik yang kamu suka...tahu-tahu sudah selesai..

5. Menanamkan pengertian kepada diri sendiri atau pasien bahwa ini tidak sakit dan demi kesembuhan kita, dengan demikian rasa takut akan hilang dengan sendirinya..


Kurang lebih itulah yang bisa saya sarankan kepada teman-teman semua, semoga bermanfaat. Mungkin diantara kalian ada yang mau menambahkan ........silahkan saja....
Selengkapnya...